Tujuan :
Setelah membaca pokok bahasan tentang Perkembangan
Kognitif maka diharapkan mampu menguraikan Perkembangan Kognitif dan mampu
menghubungkan teori yang dikemukakan tokoh dengan kehidupan sehari-hari.
A. Pengertian Kognitif
Kognitif merupakan salah satu aspek penting dari
perkembangan peserta didik yang berkaitan langsung dengan proses pembelajaran,
dan sangat menentukan keberhasilan mereka di sekolah. Jadi perkembangan
kognitif itu sangat penting bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.
1. Pengertian Kognitif secara Etimologi
Istilah kognitif atau kognisi berasal dari Bahasa
latin “cognoscere” yang artinya mengetahui. Kognisi dapat pula diartikan
sebagai pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh
pengetahuan.
2. Pengertian Kognitif secara Terminologi
Kognitif adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang
didapatkan dari proses berpikir tentang sesuatu. Sesuatu yang didapatkan itu
dapat melalui proses belajar sehingga peserta didik mampu berpikir tentang
sesuatu. Contohnya peserta didik mempercayai materi yang diberikan gurunya
sehingga mereka berpikir tentang materi itu.
B. Tahap Perkembangan Kognitif
Kognitif perkembangannya diawali dengan perkembangan
kemampuan mengamati, melihat hubungan dan memecahkan masalah sederhana.
Kemudian berkembang kearah pemahaman dan pemecahan masalah yang lebih rumit.
Contohnya peserta didik mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan
kawat penghantar, kemudian melihat hubungan antara hambatan kawat penghantar
dengan luas penampang akhirnya memecahkan masalah kenapa hambatan kawat
penghantar dan luas permukaan (di dalam materi Hambatan Kawat Penghantar).
Jean Piaget
(Sumber : http://www.nndb.com/people/359/000094077/piaget-3.jpg)
Seorang pakar terkemuka dalam disiplin psikologi kognitif
dan psikologi anak, Jean Pieget mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak
menjadi 4 tahap Antara lain :
1. Tahapan Sensorimotor ( Sensorimotor stage), ( umur 0-2 tahun)
Sebagai contoh, menjelang ulang tahunnya yang pertama, anak mulai mengembangkan permanensi objek( object permanence), yakni kesadaran bahwa objek tetaplah eksis sekalipun dipindahkan dari jangkauan penglihatan.
Kemampuan psikomotornya diantaranya sebagai berikut :
Sebagai contoh, menjelang ulang tahunnya yang pertama, anak mulai mengembangkan permanensi objek( object permanence), yakni kesadaran bahwa objek tetaplah eksis sekalipun dipindahkan dari jangkauan penglihatan.
Kemampuan psikomotornya diantaranya sebagai berikut :
·
Refleks menangis,
menghisap, menggapai
2. Tahapan Praoperasional (umur 2-7 tahun)
Keterampilan bahasa anak akan berkembang pesat dan penguasaan kosakata yang meningkat memungkinkan mereka mengekspresikan dan memikirkan beragam objek dan peristiwa.
Keterampilan bahasa anak akan berkembang pesat dan penguasaan kosakata yang meningkat memungkinkan mereka mengekspresikan dan memikirkan beragam objek dan peristiwa.
·
Berpikir prakonseptual
(2-4 tahun), memiliki kemampuan bahasa dan kemampuan bahasa meningkat
Contoh :
·
Kemampuan berbicara anak
3. Tahapan Operasional Konkrit ( umur 7-11
tahun)
Proses-proses berpikir anak-anak menjadi terorganisasi ke sistem proses-proses mental yang lebih besar, yang memudahkan mereka berpikir lebih logis daripada sebelumnya.
Kemampuan anak pada tahapan operasional konkrit diantaranya :
Proses-proses berpikir anak-anak menjadi terorganisasi ke sistem proses-proses mental yang lebih besar, yang memudahkan mereka berpikir lebih logis daripada sebelumnya.
Kemampuan anak pada tahapan operasional konkrit diantaranya :
·
Mampu berpikir logis
·
Mampu memberi
pendapat/alasan
·
Mampu melakukan
konservasi
·
Mampu menalar deduktif
(menyimpulkan) informasi
4. Tahapan Operasional Formal ( umur 11-dewasa)
Pada Tahapan Operasional Formal, kemampuan anak-anak dan remaja diantaranya sebagai berikut :
Pada Tahapan Operasional Formal, kemampuan anak-anak dan remaja diantaranya sebagai berikut :
·
Dapat membayangkan
konsep-konsep yang tidak sesuai dengan realitas konsep
·
Dapat menerima
perbedaan konsep
C. Hubungan Kognitif dengan Tingkah Laku
Hasil Belajar
Hubungan kognitif dengan hasil belajar itu sangat berperan
penting, logikanya tanpa adanya fungsi kognitif pada siswa ia tidak akan mampu
untuk memahami apa yang disampaikan guru akibatnya hasil belajarnya pun akan
kurang maksimal. Dan bagaimana ia bisa memperoleh hasil yang baik jika materi
yang disampaikan guru pun tidak ia pahami.
D. Karakteristik
Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif pada anak dapat dibedakan menjadi 2
diantaranya :
1. Anak-anak (Usia Sekolah Dasar)
Pada anak sekitar Usia Sekolah Dasar, aktivitas mental anak
terfokus pada objek yang nyata yang pernah dialaminya misalnya dalam pelajaran
IPA tentang binatang yang dapat terbang contohnya burung. Burung adalah
binatang yang dapat terbang jadi mereka pernah melihat burung itu terbang. Oleh
karena itu burung disini bertindak sebagai objek nyata dan dapat terbang itu
mereka pernah melihatnya. Sudah memiliki kemampuan berpikir melalui urutan sebab-akibat
misalnya anak-anak melihat seseorang terjatuh dari sepedahnya karena aspalnya
licin, yang bertindak sebagai sebab yakni seseorang terjatuh dan akibatnya
karena aspalnya licin. Oleh karena itu anak-anak dapat berpikir melalui urutan
sebab-akibat. Dan mulai memiliki kemampuan untuk membedakan apa yang tampak
oleh mata dengan kenyataan yang sesungguhnya.
Menurut Piaget, anak pada masa ini telah mampu menyadari
konservasi (kemampuan anak untuk berhubungan dengan aspek yang berbeda), karena
anak telah mengembangkan tiga macam proses yaitu Negasi, Hubungan timbal balik,
dan identitas.
2. Remaja (SMP dan SMA)
Pada perkembangan usia remaja ditandai dengan :
·
Kemampuan berpikir
secara abstrak dan hipotesis
·
Dapat mengintegrasikan
apa yang mereka pelajari dengan tantangan dimasa yang akan datang dan membuat
rencana untuk masa depan
·
Mampu berpikir secara
sistematis, mampu berpikir dalam kerangka apa yang mungkin terjadi, bukan hanya
apa yang terjadi
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Kognitif
Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif
antara lain :
1. Faktor Hereditas(Keturunan), dalam
batasan-batasan tertentu mempengaruhi perkembangan
2. Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan mempengaruhi perkembangan kognitif anak.
Contohnya kadar gizi dalam makanan yang disantap anak akan mempengaruhi tingggi
dan bentuk spesifik yang akhirnya akan dicapai anak.
3. Hereditas dan lingkungan saling
berinteraksi membentuk prilaku individu
F. Perbedaan Individu dalam Perkembangan
Kognitif
Perbedaan individu dalam perkembangan kognitif menunjukan
kepada perbedaan dalam kemampuan dan kecepatan belajar.
G. Membantu Perkembangan Kognitif dan
Implikasinya bagi Pendidikan
Untuk membantu perkembangan kognitif dan implikasi bagi
pendidikan anak dibutuhkan sosok yang sangat penting yaitu seorang guru. Guru
dapat membantu siswa untuk memahami pelajaran.
H. Asumsi-asumsi
dasar teori kognitif social dan implikasi dalam bidang pendidikan menurut Jean
Pieget :
1. Belajar dengan mengamati
2. Belajar sebagai proses internal yang
bisa tercermin dalam perilaku
3. Perilaku yang berorientasi tujuan
I.
Ayat Al-Qur’an yang
Berhubungan dengan Perkembangan Kognitif
Artinya : “ Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu
tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
memikirkan.” (Qs. An-Nahl : 11).