Jumat, 25 April 2014

PERKEMBANGAN KOGNITIF


Tujuan :
Setelah membaca pokok bahasan tentang Perkembangan Kognitif maka diharapkan mampu menguraikan Perkembangan Kognitif dan mampu menghubungkan teori yang dikemukakan tokoh dengan kehidupan sehari-hari.

 A.  Pengertian Kognitif
Kognitif merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan peserta didik yang berkaitan langsung dengan proses pembelajaran, dan sangat menentukan keberhasilan mereka di sekolah. Jadi perkembangan kognitif itu sangat penting bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.
1.      Pengertian Kognitif secara Etimologi
Istilah kognitif atau kognisi berasal dari Bahasa latin  “cognoscere” yang artinya mengetahui. Kognisi dapat pula diartikan sebagai pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh pengetahuan.
2.      Pengertian Kognitif secara Terminologi
Kognitif adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang sesuatu. Sesuatu yang didapatkan itu dapat melalui proses belajar sehingga peserta didik mampu berpikir tentang sesuatu. Contohnya peserta didik mempercayai materi yang diberikan gurunya sehingga mereka berpikir tentang materi itu.
 B.      Tahap Perkembangan Kognitif
Kognitif perkembangannya diawali dengan perkembangan kemampuan mengamati, melihat hubungan dan memecahkan masalah sederhana. Kemudian berkembang kearah pemahaman dan pemecahan masalah yang lebih rumit. Contohnya peserta didik mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan kawat penghantar, kemudian melihat hubungan antara hambatan kawat penghantar dengan luas penampang akhirnya memecahkan masalah kenapa hambatan kawat penghantar dan luas permukaan (di dalam materi Hambatan Kawat Penghantar).





Jean Piaget
(Sumber : http://www.nndb.com/people/359/000094077/piaget-3.jpg)


Seorang pakar terkemuka dalam disiplin psikologi kognitif dan psikologi anak, Jean Pieget mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak menjadi 4 tahap Antara lain :
1.      Tahapan Sensorimotor ( Sensorimotor stage), ( umur 0-2 tahun)
          Sebagai contoh, menjelang ulang tahunnya yang pertama, anak mulai mengembangkan permanensi objek( object permanence), yakni kesadaran bahwa objek tetaplah eksis sekalipun dipindahkan dari jangkauan penglihatan.
         Kemampuan psikomotornya diantaranya sebagai berikut :
·         Refleks menangis, menghisap, menggapai
2.      Tahapan Praoperasional (umur 2-7 tahun)
        Keterampilan bahasa anak akan berkembang pesat dan penguasaan kosakata yang meningkat memungkinkan mereka mengekspresikan dan memikirkan beragam objek dan peristiwa.
·         Berpikir prakonseptual (2-4 tahun), memiliki kemampuan bahasa dan kemampuan bahasa meningkat
Contoh :
·         Kemampuan berbicara anak
3.      Tahapan Operasional Konkrit ( umur 7-11 tahun)
         Proses-proses berpikir anak-anak menjadi terorganisasi ke sistem proses-proses mental yang lebih besar, yang memudahkan mereka berpikir lebih logis daripada sebelumnya.
         Kemampuan anak pada tahapan operasional konkrit diantaranya :
·         Mampu berpikir logis
·         Mampu memberi pendapat/alasan
·         Mampu melakukan konservasi
·         Mampu menalar deduktif (menyimpulkan) informasi
4.      Tahapan Operasional Formal ( umur 11-dewasa)
         Pada Tahapan Operasional Formal, kemampuan anak-anak dan remaja diantaranya sebagai berikut :
·         Dapat membayangkan konsep-konsep yang tidak sesuai dengan realitas konsep
·         Dapat menerima perbedaan konsep
 C.     Hubungan Kognitif dengan Tingkah Laku Hasil Belajar
Hubungan kognitif dengan hasil belajar itu sangat berperan penting, logikanya tanpa adanya fungsi kognitif pada siswa ia tidak akan mampu untuk memahami apa yang disampaikan guru akibatnya hasil belajarnya pun akan kurang maksimal. Dan bagaimana ia bisa memperoleh hasil yang baik jika materi yang disampaikan guru pun tidak ia pahami.
 D.    Karakteristik Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif pada anak dapat dibedakan menjadi 2 diantaranya :
1.      Anak-anak (Usia Sekolah Dasar)
Pada anak sekitar Usia Sekolah Dasar, aktivitas mental anak terfokus pada objek yang nyata yang pernah dialaminya misalnya dalam pelajaran IPA tentang binatang yang dapat terbang contohnya burung. Burung adalah binatang yang dapat terbang jadi mereka pernah melihat burung itu terbang. Oleh karena itu burung disini bertindak sebagai objek nyata dan dapat terbang itu mereka pernah melihatnya. Sudah memiliki kemampuan berpikir melalui urutan sebab-akibat misalnya anak-anak melihat seseorang terjatuh dari sepedahnya karena aspalnya licin, yang bertindak sebagai sebab yakni seseorang terjatuh dan akibatnya karena aspalnya licin. Oleh karena itu anak-anak dapat berpikir melalui urutan sebab-akibat. Dan mulai memiliki kemampuan untuk membedakan apa yang tampak oleh mata dengan kenyataan yang sesungguhnya.
Menurut Piaget, anak pada masa ini telah mampu menyadari konservasi (kemampuan anak untuk berhubungan dengan aspek yang berbeda), karena anak telah mengembangkan tiga macam proses yaitu Negasi, Hubungan timbal balik, dan identitas.




2.      Remaja (SMP dan SMA)
Pada perkembangan usia remaja ditandai dengan :
·         Kemampuan berpikir secara abstrak dan hipotesis
·         Dapat mengintegrasikan apa yang mereka pelajari dengan tantangan dimasa yang akan datang dan membuat rencana untuk masa depan
·         Mampu berpikir secara sistematis, mampu berpikir dalam kerangka apa yang mungkin terjadi, bukan hanya apa yang terjadi

 E.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif
Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif antara lain :
1.      Faktor Hereditas(Keturunan), dalam batasan-batasan tertentu mempengaruhi perkembangan
2.      Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan mempengaruhi perkembangan kognitif anak. Contohnya kadar gizi dalam makanan yang disantap anak akan mempengaruhi tingggi dan bentuk spesifik yang akhirnya akan dicapai anak.
3.      Hereditas dan lingkungan saling berinteraksi membentuk prilaku individu

F.      Perbedaan Individu dalam Perkembangan Kognitif
Perbedaan individu dalam perkembangan kognitif menunjukan kepada perbedaan dalam kemampuan dan kecepatan belajar.

 G.     Membantu Perkembangan Kognitif dan Implikasinya bagi Pendidikan
Untuk membantu perkembangan kognitif dan implikasi bagi pendidikan anak dibutuhkan sosok yang sangat penting yaitu seorang guru. Guru dapat membantu siswa untuk memahami pelajaran.

 H.    Asumsi-asumsi dasar teori kognitif social dan implikasi dalam bidang pendidikan menurut Jean Pieget :
1.      Belajar dengan mengamati
2.      Belajar sebagai proses internal yang bisa tercermin dalam perilaku
3.      Perilaku yang berorientasi tujuan

  I.          Ayat Al-Qur’an yang Berhubungan dengan Perkembangan Kognitif



Artinya : “ Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (Qs. An-Nahl : 11).