Sabtu, 28 Juni 2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan       : SMPN 2 RAJEG
Mata Pelajaran             : FISIKA SMP
Kelas/Semester              : VII Umur 13thn/ Ganjil
Materi                           : Besaran dan Satuan
Peminatan                     : MIPA
Pertemuan Ke               : 1
Alokasi Waktu              : 1 x 3 JP

A.     KOMPETENSI INTI
1.  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2.  Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3.  Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4.  Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B.     KOMPETENSI DASAR
1.1    Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya

1.2    Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak, fluida, kalor dan optik

2.1  Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati -  hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;  kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan

3.1   Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting)

4.1    Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk  penyelidikan ilmiah

INDIKATOR
·      Memahami konsep besaran dan satuan.
·      Menerapkan konsep satuan di dalam kehidupan sehari-hari .
·      Menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
·      Membuktikan dimensi-dimensi satuan dalam besaran pokok.
·      Memahami pengkonversian satuan, tingkat ketelitian pengukuran dan keakuratan pengukuran.
·      Membuat laporan hasil pengamatan.

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN

Kognitif :

1.     Siswa mampu membuktikan satuan-satuan dalam besaran pokok dengan satuan dimensi (C3).
Alasan : Digunakannya kata kerja operasional “membuktikan (C3)” karena berdasarkan Perkembangan Kognitif menurut teori Jeanne Piaget bahwa pada masa antara 11 tahun-dewasa termasuk ke tahap operasional formal yaitu dapat membayangkan konsep-konsep yang tidak sesuai dengan realitas konsep, dapat berfikir secara logis tentang masalah abstrak dan menguji hipotesis secara sistematis. Oleh karena itu siswa diharapkan mampu dalam membuktikan satuan-satuan dalam besaran pokok dengan satuan dimensi.

2.     Siswa mampu membandingkan tingkat ketelitian, keakuratan pengukuran dalam alat pengukur (mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup) (C4).
Alasan : Digunakannya kata operasional “membandingkan (C4)” karena berdasarkan Perkembangan Kognitif tentang karakteristik anak sekolah SMP dan SMA, perkembangan usia remaja mereka ditandai dengan kemampuan berpikir secara abstrak dan hipotesis, dan mampu berpikir secara sistematis.

3.     Siswa mampu memilih alat pengukuran yang sesuai dengan objek yang akan diukur (C4).
Alasan : Digunakannya kata operasional “memilih (C4) karena berdasarkan Perkembangan Psikomotorik termasuk ke tahap asosiatif yaitu siswa membutuhkan waktu lebih pendek untuk memikirkan tentang geraknya, dia mulai dapat mengasosiasikan gerakan yang sedang dipelajari dengan gerakan yang sudah dikenal dan mempunyai kemampuan dalam tingkat artikulasi/kemampuan melakukan kegiatan yang kompleks dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu yang utuh.

4.     Siswa mampu menghubungkan antara besaran pokok dan besaran turunan berdasarkan satuannya (C4).
Alasan : Digunakannya kata operasional “menghubungkan (C4) karena berdasarkan Perkembangan Kognitif bahwa siswa dapat mempunyai kemampuan berpikir dalam menghubungkan besaran pokok dan besaran turunan berdasarkan satuannya.

Afektif :

1.     Siswa mampu ikut serta dalam mengerjakan soal-soal (mengenai pembuktian dan pengkonversian) satuan-satuan dalam besaran pokok dengan satuan dimensi (A3).
Alasan : Digunakannya kata operasional “ikut serta (A3)” karena berdasarkan Perkembangan Nilai, Moral, Dan Sikap bahwa dengan adanya keikutsertaan siswa dalam mengerjakan soal-soal ini berarti menumbuhkan nilai, moral, dan sikap siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Oleh karena itu nilai dan moral itu menyatu membentuk sikap dalam salah satu kepribadian yang dikenal sebagai super ego atau das uber ich yang merupakan sumber moral menurut Sigmund Freud).

2.     Siswa mampu memodifikasikan alat ukur jangka sorong yang terbuat dari bahan sejenis alumunium dengan menggunakan bahan dasar dari kayu (A4).
Alasan : Digunakannya kata operasional “memodifikasikan (A4)” karena berdasarkan Teori Bakat (Multiple Intellegence) seorang siswa pasti mempunyai bakat yang berbeda-beda dengan tingkat kemampuan yang tinggi yang berhasil dicapai seseorang dalam keterampilan tertentu menurut Tedjasaputra, 2003. Dengan adanya memodifikasi siswa yang memiliki bakat memodifikasi alat maka prestasinya akan bagus dalam memodifikasi dibandingkan dengan siswa lain. Oleh sebab itu siswa yang berbakat harus menjawab kesulitan-kesulitan dari memodifikasi yang ditanyakan oleh temannya.

3.     Siswa mampu mengaitkan satuan-satuan dalam alat ukur dalam kehidupan sehari-hari (A4).
Alasan : Digunakannya kata operasional “mengaitkan (A4)” karena berdasarkan Cara Mengatasi Lupa Dan Jenuh Dalam Belajar dengan mengaitkan satuan-satuan dalam alat ukur dalam kehidupan sehari-hari ini membantu siswa dalam mengingat belajar besaran dan satuan yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya siswa jenjang SD, SMP, dan SMA kebanyakan dari mereka akan belajar jika mereka memiliki suatu tugas atau biasa disebut PR (Pekerjaan Rumah) dari gurunya. Dengan adanya ini maka akan membantu siswa dalam mengingat. Sedangkan cara mengatasi jenuh di dalam kehidupan sehari-hari pasti kita ditanya berat badan anda berapa? Pasti dijawab dengan satuan kg tetapi didalam Fisika satuan berat itu adalah ton jadi disini ada unsur penghiburnya, logikanya jika berat badan ani 50 kg maka didalam fisika satuan berat itu menjadi 5000 ton, hal yang tidak mungkin.

4.     Siswa mampu membenarkan besaran pokok dan besaran turunan berdasarkan satuannya (A3).
Alasan : Digunakannya kata operasional “membenarkan (A3)” karena berdasarkan Perkembangan Konsep Diri Dan Emosi tentang mempengaruhi individu dalam menafsirkan pengalaman yaitu setiap individu memiliki sikap dan pandangan yang berbeda.

Psikomotorik :

1.     Siswa mampu mengerjakan pengkonversian satuan-satuan dalam besaran pokok dengan satuan dimensi (P3).
Alasan : Digunakannya kata operasional “mengerjakan (P3)” karena berdasarkan perkembangan psikomotorik tentang hubungan antara perkembangan psikomotorik dengan tingkah laku hasil belajar menurut Dave (1997) termasuk ke tahap manipulasi bahwa kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja. Sebagai contoh guru membahas soal mengenai pengkonversian satuan-satuan dalam besaran pokok, setelah itu guru memberikan soal pengkonversian kepada siswa dan siswa mampu mengerjakannya.

2.     Siswa mampu menunjukan ketelitian dalam menggunakan rumus tentang mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup (P5).
Alasan : Digunakannya kata operasional “menunjukan (P5)” karena berdasarkan Perkembangan Konsep Diri dan Emosi tentang konsep diri positif bahwa orang yang memiliki konsep diri dapat diketahui dengan sikapnya yang memahami bagaimana dirinya, segala macam fakta tentang dirinya, evaluasi terhadap dirinya sendiri menjadi positif dan dapat menerima keberadaan orang lain. Oleh sebab itu siswa diharapkan memiliki konsep diri yang positif artinya siswa dapat bertindak sesuai dengan kemampuannya yang kearah positif (bahwa dia bisa) dan termasuk kedalam tahap perkembangan konsep diri menurut Erikson yaitu tahap pada masa remaja yaitu semakin menguasai kemampuan melakukan pemikiran abstrak dan para siswa semakin mampu dalam mengidentifikasi dirinya.

3.     Siswa mampu menghubungkan antara alat pengukuran yang dipakai dengan objek yang Digunakan (P5).
Alasan : Digunakannya kata operasional “menghubungkan (P5)” karena berdasarkan Cara Mengatasi Lupa Dan Jenuh Dalam Belajar dengan menghubungkankan alat pengukuran dengan objek yang diukur ini dapat mengatasi lupa. Karena objek yang diukur dapat ditemukan dengan mudah di dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya siswa jenjang SD, SMP, dan SMA kebanyakan dari mereka akan belajar jika mereka memiliki suatu tugas atau biasa disebut PR (Pekerjaan Rumah) dari gurunya. Dengan adanya menghubungkan ini  maka akan membantu siswa dalam mengingat.

4.     Siswa mampu membuat skema dalam besaran dan satuan alat ukur (P3).
Alasan : Digunakannya kata operasional “membuat (P3)” karena berdasarkan Perkembangan Kreatifitas mengenai kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang sulit dengan mengembangkan gagasan/ide atau konsep siswa sendiri dalam proses belajar mengajar ini dapat memudahkan guru dalam menjelaskan materi-materinya. Sebagai contoh guru menjelaskan secara teori bagaimana cara pengukuran jangka sorong, dengan adanya kreatifitas siswa dengan membuat skema maka memudahkan guru dalam menjelaskan materinya.

D.     MATERI AJAR
Besaran Dan Satuan
Ë Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat di-nyatakan dengan angka.
Misalnya panjang meja 60 cm, maka panjang merupakan besaran dengan 60 sebagal nilai dan sentimeter sebagal satuan.
Ë Satuan adalah merupakan sesuatu yang dijadikan sebagai pembanding dalam pengukuran.

    Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan terlebih dahulu dan tidak dapat dijabarkan dan besaran lain.
Besaran pokok menurut ilmu fisika ada 7 jenis, seperti yang terlihat dalam tabel berikut
ini :
Tabel Besaran Pokok dalam Sistem Internasional :





Ë Besaran Panjang
Panjang didefinisikan sebagai jarak antara dua titik. Satuan panjang menurut sistem Satuan lnternasional (SI) adalah meter. Lidi pendek dan lidi panjang yang digunakan untuk mengukur panjang menimbulkan hasil
pengukuran yang berbeda. Oleh karena itu ditetapkan satuan standar yang berlaku secara umum.




Tabel alat ukur panjang beserta gambarnya :
No
 Nama alat ukur
Gambar
1
Mistar atau penggaris (ketelitiannya 0,1 cm atau 1 mm)


Sumber : http://fajrin1202.blogspot.com/2013/08/alat-ukur.html
2
Meteran gulung (ketelitiannya 1 cm)

Sumber : http://www.corporategift.com.au/home.php?cat=60280
3
Jangka sorong (ketelitiannya 0,1 mm)

Sumber : http://emjeahsan.blogspot.com/2013/03/rangkuman-besaran-satuan-kesalahan_2001.html
4
Mikrometer sekrup (ketelitiannya 0,01 mm)

Sumber : http://emjeahsan.blogspot.com/2013/03/rangkuman-besaran-satuan-kesalahan_2001.html


Ë Besaran Massa
Massa adalah banyaknya zat yang terkandung dalam suatu benda Satuan massa dalam SI adalah kilogram. Alat ukur massa adalah Neraca sama lengan (ketelitiannya 0,001 gr), Neraca Ohaus (ketelitiannya 0,1 gr), Neraca Meja (ketelitiannya 50 gram), dan Neraca elektronik.
Besaran Turunan
          Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan atau diidentifikasi dari besaran pokok.
Tabel Besaran Turunan beserta Satuannya




Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9cSoMPHWW8H0MPFw6ESFHlOnoDbiQ57lms_MKi7HNXRGEpFkJY_SfmjuHCjPAvb1DdA4NQFs7OB1tpX873WE5mRNR6rlRuwl6pqoISsy97LHZ0LVX-XhiH0XmwbKblX9FWBsS_Cub62k/s1600/besaran+turunan+dan+satuannya.jpg

      Dimensi
      Dimensi adalah cara untuk menyusun suatu besaran yang susunannya berdasarkan besaran pokok dengan menggunakan lambang / huruf tertentu yang ditempatkan dalam kurung siku.
·        Massa jenis ((ρ) memiliki satuan   kg/m³ dengan dimensi = [M]/[L]³  ditulis  [M][L]¯³
  • Kecepatan (v)  adalah perubahan posisi benda (perpindahan) tiap satuan waktu mempunyai satuan m/s  dengan dimensi  =  L/T  ditulis  LT¯¹
  • Percepatan (a) adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu, mempunyai satuan m/s² dengan dimensi = L/T² ditulis LT¯²


E.     METODE PEMBELAJARAN
         a.   Model Pembelajaran                : Problem-Based Learning (PBL)
         b.   Pendekatan pembelajaran        : Pendekatan Acuan Kriteria (PAK)
         c.    Metode Pembelajaran               : Diskusi, Tugas, Penemuan terbimbing.


F.      ALAT / BAHAN
1.     HVS untuk menuliskan hasil diskusi
2.     Alat dan Bahan Eksperimen : mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup
3.     Bahan Ajar : Lembar Kerja Siswa dan Buku paket FISIKA kelas VII


LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan
Rincian Kegiatan
Alokasi Waktu
·     Pendahuluan
·        Guru mengekplorasi pengalaman siswa tentang besaran dan satuan, dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut :
ü Pernahkan di sekolah dulu anda menggunakan alat pengukuran?
ü Apa saja alat ukur yang pernah dipakai?
ü Bagaimana cara menggunakannya?
ü Berapa tingkat ketelitian mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup?
ü Apa saja yang dipelajari dalam besaran dan satuan?
·        Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai dalam Kegiatan Belajar Mengajar.
·        Siswa diminta untuk menanggapi dan menyepakati waktu untuk masing-masing Kegiatan Belajar Mengajar.
15 menit
·     Kegiatan Inti
Mengamati
·        Guru memberikan tugas kepada siswa, dengan bekerja kelompok.
·        Masing-masing kelompok diberi tugas tentang materi besaran dan satuan dan bagaimana menggunakan alat pengukuran (masing-masing kelompok berbeda alat pengukurannya).
·        Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, dan bekerja dalam kelompok, masing-masing diberi tugas.


Menanya
·        Siswa memberi tanggapan dan menanyakan hal-hal belum jelas.


Mencoba

·        Guru meminta setiap kelompok untuk mengikuti peraturan di dalam diskusi kelompok.
·        Perwakilan kelompok yang dipilih secara acak akan mempresentasikan diskusinya secara bergantian dan kelompok lain mengkritisi/menanggapi.

Mengasosiasi
·        Setiap kelompok berdiskusi mengolah data dari tugas yang telah diberikan oleh guru

Mengkomunikasikan
·        Presentasi hasil diskusi oleh 5 kelompok yang diambil secara sampling. Diwakili satu orang murid dari masing-masing kelompok.
·        Penguatan dari guru tentang diskusi
·        Setiap kelompok menyimpulkan materi yang telah dibahas
105 menit
·     Penutup
·Guru dan murid-murid bersama-sama untuk membuat kesimpulan materi dan mengingatkan mereka materi perkuliahan minggu depan.
15 menit

G.    PENILAIAN
1.       Mekanisme dan prosedur
Penilaian yang digunakan ada 2, yaitu proses dan hasil. Penilaian proses yaitu observasi (langsung atau tidak langsung), dan jurnal. Sedangkan penilaian hasil yaitu observasi, penilaian diri dan penilaian antar peserta didik.
Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen hasil observasi menggunakan pedoman observasi daftar cek, dan daftar penilaian beserta rubrik, penilaian diri menggunakan lembar penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik menggunakan lembar peserta didik.




Pedoman Observasi Sikap Spiritual
Petunjuk :
Lembar ini diisi oleh guru untuk menilailai sikap spiritual peserta didik, berilah yanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
                            4=selaku, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3=sering, apabila sering melakukan pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2=kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1=tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik :
Kelas                    :
Tanggal Pengamaatan :
Materi Pokok       :
No
Aspek Pengamatan
Skor

1
2
3
4
1
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu




2
Mengucapkan rasa syukur atas karunia Allah




3
Memberi salam sebelum atau sesudah menyampaikan pendapat




4
Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap tuhan saat melihat kebesaran tuhan




5
Merasakan keberadaan dan kebesaran tuhan saat melihat kebesaran Tuhan





Jumlah Skor












Daftar Pustaka

Nurjan,Syarifan,dkk. 2009. Psikologi Belajar. Amanah Pustaka : Surabaya.