Welcome to my blog~
Minggu, 11 Juli 2021
Minggu, 05 Juni 2016
Sebelum membahas kenapa nuclear menjadi inspirasiku. Kita
akan membahas terlebih dahulu apa itu nuclear??
Apa itu Nuklir??
Segala sesuatu
yang berkaitan dengan nuklir adalah berhubungan dengan atom. Atom
merupakan bagian terkecil dari suatu benda yang terdiri atas proton, neutron
dan electron. Nuklir merupakan inti atom
yang tersusun dari proton dan neutron, namun proton dan neutron ini juga
tersusun dari beberapa partikel yang jauh lebih kecil bernama kuark. (Ngarayana. “Nuklir
Untuk Kehidupan” sebagaimana dimuat
dalam http://www.batan.go.id/psjmn). Reaksi nuklir ada dua yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi.
Diantaranya sebagai berikut :
·
Reaksi fisi nuklir
adalah reaksi pembelahan inti atom (nukleus) akibat tubrukan inti atom lainnya
sehingga menghasilkan energi dan atom baru yang mempunyai massa lebih kecil dan
juga radiasi elektromagnetik.
·
Reaksi fusi menghasilkan
radiasi sinar alfa, beta dan gamma. Ketiga jenis radiasi terjadi secara alami
dimana radiasi sinar gamma adalah yang paling berbahaya dan sulit ditahan.
Bagaimana Implikasi Nuklir??
Pemanfaatan nuklir
merupakan salah satu alternatif dalam penyediaan pasokan energi. Penggunaan
energi nuklir akan berdampak pada penghematan bahan bakar fossil berupa gas,
minyak bumi, dan batubara, dimana dulu
sebagian besarnya digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
Dengan menggunakan energi nuklir untuk menghasilkan listrik akan mengurangi
perlunya membakar bahan bakar ini, sehingga cadangannya dapat bertahan lama.
Hal ini juga berdampak langsung pada perlindungan lingkungan.
Energi nuklir adalah
tipe teknologi nuklir yang melibatkan penggunaan reaksi fisi nuklir secara
terkendali untuk melepaskan energi, termasuk propulsi, panas, dan pembangkit
energi listrik. Energi nuklir diproduksi oleh reaksi nuklir terkendali yang
menciptakan panas yang lalu digunakan untuk memanaskan air, memproduksi uap,
dan mengendalikan turbin uap. Turbin ini digunakan untuk menghasilkan energi
listrik dan/ atau melakukan pekerjaan mekanis. (http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_nuklir)
Teknologi nuklir
dapat juga digunakan
dalam dunia pertanian untuk mengefisiensi pemupukan dan
pengendalian hama tanaman tanpa mengganggu ekosistem.
Kunjungan ke BATAN
Pada tanggal 03 Mei 2016
kami (Mahasiswa Pendidikan Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) berkunjung
ke pusat teknologi bahan bakar nuklir. Disana kami tidak boleh membawa
handphone, dan bukupun harus di simpan di gerbang depan sebelum masuk ke gedung
pusat teknologi bahan bakar nuklir. bahan bakar yang terdapat disana yaitu
uranium. Penggunaan uranium sebagai bahan bakar pada Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN) selain menghasilkan tenaga listrik dapat juga menghasilkan bahan
bakar baru, yaitu dengan memisahkan plutonium. Proses olah-ulang bahan bakar
bekas untuk pengambilan kembali material
bahan bakar yang bermanfaat, dapat mengefektifkan pemanfaatan uranium,
karena memungkinkan peningkatan rasio
penggunaan uranium untuk digunakan di Reaktor Pembiak Cepat (FBR). Pemanfaatan
daur bahan bakar dapat memberikan pengaruh besar terhadap pengendalian fenomena
pemanasan global akibat pelepasan gas CO2, karena jumlah gas emisi CO2 pada
PLTN hanya kira-kira 1/30 dari pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar
batubara, minyak bumi, dan lain-lain. Unsur-unsur transuranium dengan waktu
paro panjang yang terkandung di dalam bahan bakar bekas PLTN dapat dibakar di
FBR dan dapat menurunkan jangka waktu penyimpanan limbah radioaktif.
Kenapa Nuklir menjadi inspirasi ??
Kita sudah tau tentang apa itu
nuklir dan bagaimana implikasinya. Oleh karena itu marilah mengenal
lingkunganku….
Di desa saya, namanya
desa Tanjakan mekar tepatnya di kecamatan Rajeg. Kabupaten Tangerang terdapat
lahan pertanian. Lahan pertanian tersebut ditanami oleh padi. Disana proses
penanamannya yaitu sebelum bibit-bibit padi disebar, dibajak terlebih dahulu
oleh traktor. Setelah itu bibit-bibit padi disebar dengan ukuran kira-kira 3x4
cm atau disesuai dengan bibit padi yang akan disebar. Setelah beberapa bulan
kemudian bibit-bibt padi tumbuh menjadi seperti gambar dibawah ini :
Sumber : www.google.com
Setelah tanaman padi
ditanam, maka akan diberikan serbuk-serbuk vitamin dengan cara ditaburkan atau
disemprot dengan alat penyemprot, yang berguna untuk mendapatkan hasil padi
yang bagus. Hasil padi yang didapatkan tergantung dari musimnya apakah musim
hujan atau musim kemarau. Jika musim hujan panen padi tidak mengalami kerugian
tetapi pada musim kemarau hanya balik modalnya saja. Karna musim kemarau, cara
menyirami tanaman padi dengan cara mengambil air di dalam tanah dengan
menggunakan desel. Sehingga modalnya menjadi besar dan hasilnya hanya balik
modal saja. Panen padi seperti pada gambar di bawah ini :
Sumber : www.google.com
Jika musim hujan, ketika langsung panen. Bibit-bibit padi
yang dianggap baik di simpan untuk ditanam kembali. Pada musim hujan beberapa
kali panen yang dihaslkan. Tetapi pada musim kemarau tergantung dari kembalinya
modal dan hanya untuk makan petani.
Dari cerita saya di
atas, saya teringat dampak baik dari teknologi nuklir di bidang pertanian yang
menghasilkan panen padi yang unggul. Oleh karena itu saya berpikir lahan
pertanian di desa saya meskipun tidak cukup luas kenapa tidak menggunakan
teknologi nuklir di bidang pertanian dengan menggunakan bibit unggul dari
BATAN? Tetapi saya pikir-pikir lagi pasti muncul adanya pro dan kontra dalam
mensosialisasinya. Oleh karena itu tunggu 10 tahun yang akan datang jika saya
menjadi Kepala desa di desa saya. (hanya sekedar mimpi).
Kamis, 14 Januari 2016
POLARISASI
Polarisasi
adalah keadaan (orientasi) bidang getar dari (medan listrik).
Macam-macam polarisasi :
1. Polarisasi
linear. Suatu gelombang disebut terpolarisasi linear, bila gelombang tersebut
hanya bergetar pada satu bidang getar (datar) yang disebut juga bidang
polarisasi. Polarisasi linear disebut juga polarisasi bidang.
2. Polarisasi
lingkaran. Apabila gelombang memiliki amplitude tetap, tetapi arah medan
berubah-ubah. Polarisasi ini dapat terjadi apabila dua gelombang dengan
amplitude sama bersuperposisi.
3. Polarisasi
eliptis. Sama seperti polarisasi lingkaran, tetapi dengan amplitude tidak
selalu sama besar.
Cahaya
yang terpolarisasi (cahaya alamiah) memiliki orientasi E ke segala arah. Arah
ini dapat diuraikan menjadi 2 arah, yaitu komponen sejajar bidnag jatuh dan
tegak lurus bidang jatuh dengan notasi dan
Telah
diterangkan bahwa cahaya merupakan gelombang eektromagnet transversal. Lebih
lanjut lagi telah disinggung mengenai macam-macam gelombang terpolarisasi,
antar lain gelombang terpolarisasi linear. Gelombag electromagnet yang
terpolarisasi linear adalah gelombang yang bidang tempat orientasi dari medan
listrik dan magnetnya konstan, meskipun arah dan besar simpangan medannya
berubah-ubah menurut fungsi waktu. Bidang tempat orientasi dari medan listrik
ini kemudian disebut juga sebagai bidang getar. Bidang getar ini selain terdiri
dari vector medan listrik () juga memuat , yaitu vector
perambatan gelombang (arah sama dengan arah gerak gelombang).
Andaikan
kita mempunyai dua buah gelombang electromagnet yang harmonic dan terpolarisasi
linear, bergerak di dalam medium yang sama pada sebuah ruangan dengan arah
rambat yang sama, maka kedua vector tersebut akan membentuk gelombang resultan
yang terpolarisasi linear pula! (Kejadian ini akan kita bicarakan tersendiri
dalam bab interferensi). Sebaliknya bila kedua gelombang electromagnetic
tersebut mempunyai arah vector medan yang saling tegak lurus, resultan kedua
gelombang elektromagnetik tersebut dapat terpolarisasi linear, dapat pula tidak
linear.
Refeksi dan Refraksi Gelombang
Cepat
rambat bermacam-macam gelombang yang telah dibicarakan bergantung pada beberapa
sifat fisi dari medium tempat gelombang ini merambat. Sebagai contoh, cepat
rambat dari gelombang elastic bergantung pada modulus elastisitas dan kerapatan
mediumnya . Cepat rambat dari
gelombang elektromagnetik bergantung pada permitivitas dan permeabilitas dari
medium tempat gelombang merambat.
;
Ketergantungan
cepat rambat gelobang pada sifat-sifat medium yang dilaluinya menimbulkan
gejala (peristiwa) refleksi dan refraksi, yang terjadi bila gelombang tiba paa
perbatasan antara dua media yang mempunyai kerapatan berbeda. Gelombang
refleksi adalah gelombang baru yang merambat kembali ke medium semula.
Gelombang refraksi adalah gelombang yang diteruskan ke medium berikutnya.
Energy gelombang datang yang jatuh pada bidang batas antara dua media yang
berbeda kerapatannya, akan terbagi menjadi energy gelombang refleksi dan energy
gelombang refraksi.
Hukum-hukum Refleksi dan Refraksi
Pada
bidang permukaan refleksi H. akan dibuktukan bahwa sinar datang, sinar refkesi
dan garis normal di titik jatuh, semua terletak pada satu bidang.
Misalkan sinar cahaya datang dari A, dipantulkan di C dan sinar refleksi melalui B. Lukis bidang tegak lurus H yang melalui A dan B, dan lukis CO tegak lurus bidang ini. Kecuali O dan C berimpit, selalu berlaku AC lebih besar dari AO dan CB lebih besar dari OB.
Jadi waktu yang diperlukan untuk lintasan ACB lebih lama dari pada lintasan AOB, ini bertentangan dengan prinsip Fermat. Jadi titik C dan O harus berimpit dan sinar-sinar AO,OBdan normal di O pada H semuanya harus terletak pada suatu bidang datar. Sekarang ditentukan di manakah letak titik O sehingga waktu lintas sinar cahaya dari A ke O ke B adalah minimum.
Bidang gambar menyatakan bidang normal pada Gambar 2.11. Anggap titik O dapat terletak sembarang di sepanjang garis h. sudut I dan r masing-masing disebut sudut jatuh (datang) dan sudut refleksi (pantul).
Missal v adalah cepat rambat cahay (dalam medium yang homogen dan isotropic). Panjang lintasan yang ditempuh oleh cahaya dari A ke O ke b adalah s+s1 dan waktu t yang diperlukan untuk menempuh lintasan ini adalah :
Dari gambar dapat dilihat bahwa :
Maka :
Jika titik O digeser sedikit, maka sudut I dan r akan berubah menjadi di dan dr dari perubahan waktu tempuhnya adalah dt.
Jika waktu tempuhnya minimum, maka dt = 0; jadi :
Juga dari Gambar 2.12 dapat dilihat hubungan :
Bila ruas kiri dan kanan dideferensiasi, maka:
Bila dibagi, maka diperoleh :
sin i = sin r
Ini berarti lintasan cahaya dari A ke O ke B akan mengambil waktu yang sesingkat-singkatnya, jika dan hanya jika sudut jatuh (i) sama dengan sudut refleksi (r) dan sinar jatuh, sinar refleksi, garis normal di titik jatuh terletak pada satu bidang datar.
Nukti bahwa sinar datang, sinar refraksi (bias), dan garis normal pada titik jatuh juga terletak pada stau bidnag datar dapat dibuktikan. Pada gambar 2.13, h menyatakan bidang batas dua media yang mempunyai indeks bias masing-masing n1 dan n2 dengan cepat rambat cahaya di dalam media tersebut masing-masing adalah v1 dan v2
Dari A ke O ke B adalah lintasan cahaya dari A ke B, i dan r’ adalah sudut datang dan sudut refraksi. s’ adalah panjang lintasan OB dalam medium kedua. Waktu dari A ke B adalah :
Menurut Fermat, waktu lintas harus sesingkat mungkin, jadi dt=0
Persamaan ini dikenal sebagai hukum-hukum Snellius untuk refleksi dan refraksi.
Disebut indeks bias medium (2) relative terhadap medium (1). Bila medium pertama adalah vakum atau udara, maka konstanta sin i/sin r adalah indkes bias medium (2) relative terhadap udara, disebut indeks bias (refraksi) absolut dari medium (2). Ditetapkan bahwa vakum (udara) sebagai medium standar : n udara = 1
Jika medium (1) mempunyai indeks refraksi absolut yang lebih besar dari medium (2) dikatakan bahwa medium (1) bersifat optis lebih rapat (optically denser) dari pada medium (2): sebaliknya disebut medium yang bersifat optis kurang rapat (lebih renggang).
Jadi sinar datang akan direfraksikan mendekati garis normal (Gambar 2.14a). peristiwa refleksinya disebut refleksi eksternal.
Jadi sinar akan direfraksikan menjauhi normal (Gambar 2.14b). peristiwa refleksinya disebut refleksi internal. Di sini tidak akan terjadi refraksi untuk setiap sudut jatuh i. dalam hal ini ada sudut jatuh i = ikr, yang memberikan sudut refraksi r’ = 90o; sudut jatuh ikr dinamakan sudut jatuh kritis (critical angle of incidence), yaitu sudut jatuh terbesar yang masih dapat memberikan refraksi (Gambar 2.14c).
Jika sudut i > ikr tidak terjadi refraksi, karena sinar direfleksikan total (totally internal reflected0, disebut pantulan sempurna.
Polarisasi Karena Refleksi
Hukum Snellius untuk refleksi dan refraksi memberikan keterangan mengenai arah dari sinar-sinar refleksi dan refraksi. akan tetapi hukum tersebut tidak dapat menerangkan apa-apa mengenai intensitas dari sinar-sinar refleksi dan refraksi. hal ini dapat diterangkan dengan baik, dengan menggunakan hukum Maxwell yang kemudian diturunkan menjadi persamaan Fresnel.
Pada tahun 1809, Malus menemukan bahwasanya cahaya dapat dibuat terpolarisasi sempurna atau sebagian dengan cara refleksi.
Gambar 2.30 menggambarkan sinar tidak terpolarisasi jatuh pada permukaan gelas, maka vector □(E ⃗ ) dari tiap rambatan gelombang (gelombang datang, gelombang refleksi, dan gelombang refraksi) dapat kita uraikan atas dua komponennya, yang atu tegak lurus pada bidang jatuh dan yang lain sejajar dengan bidang jatuh (cukup dua arah ini yang dipandang).
Polarisasi karena Hamburan
Hamburan (scattering) adalah peristiwa pancaran gelombang elektro magnetic, dari getaran I elektron-elektron suatu medium yang dikenai cahaya. Cahaya yang dihamburkan ini adalah resultan dari gelombang yang datang dari radiasi elektron. Gelombang resultan ini mempunyai intensitas maksimum pada arah gelombang datang. Pada arah ke samping berkurang sekali intensitasnya. Jika cahaya merambat dalam gas, lebih banyak hamburan ke samping, sebab elektron-elektron gas yang bergetar berjarak besar satu sama lain dan tidak terikat erat seperti pada benda rigid. Jadi elektron, dalam gas berdiri sendiri tidak saling beragantung. Cahaya yangdihamburkan ke samping oleh partikel gas terpolarisasi sebagian atau seluruhnya, sekalipun cahaya yang datang tidak terpolarisasi.
Di a ada elektron yang bergetar karena dikenai gelombang cahaya alamiah dari bawah. Seorang pengamat di b menerima radiasi elektron dengan vector E tegak lurus bidang gambar, jadi terpolarisasi linear. Sebab semua komponen tegak lurus sampai di b, sedangkan pengamat di c dan d menerima gelombang terpolarisasi sebagian,; karena dari a kedua komponen sampai juga di c dan d.
Pengamat yang melihat cahaya yang diteruskan atau dihamburkan ke belakang tidak dapat mengamati efek polarisasi apa pun karena kedua komponen akan mmancar sama banyak pada kedua arah ini. contohnya adalah hamburan sinar matahari oleh molekul-molekul atmosfer bumi. Jika tidak ada atmosfer, langit akan nampak hitam kecuali jika kita melihat langsung kearah matahari. Jika kita amati langit yang tidak berawan dengan sebuah polarisator, maka paling tidak cahayanya akan terpolarisasi sebagian. Cahaya yang dihamburkan oleh langit ini didominasikan oleh warna biru, maka dari itu warna langit yang cerah adalah biru. Dan warna langit senja hari didominasi warna merah sehingga langit berwarna merah. Frekuensi warna biru adalah sesuai dengan frekuensi dari getaran elektron dan komponen yang tegak lurus. Sedangkan pada tempat-tempat yang miring,terdapat campuran komponen sehingga warna berkurang, makin miring ke bawah makin kea rah frekuensi warna merah.
DIFRAKSI
Difraksi adalah pembelokan cahaya bila mengenai suatu pengahalang, misalnya tepi celah, kawat atau benda-benda lain yang bertepi tajam.
Di sini terlihat perumusan bahwa cahaya berjalan lurus itu gagal. Pengahalang ini hanya dapat meneruskan sebagian kecil dari gelombang yang datang, Manahan sebagian muka gelombang yang dapat melalui lubang celah dapat terus, yang lainnya terhenti atau kembali.
Cahaya masuk melalui celah yang cukup lebar akan membentuk bayangan geometris pada layar. Bagian yang terang persis sama lebar dengan lebar celah. Di luar bagian yang terang adalah bayangan geometris. Sekarang bila celah dipersempit, maka bagian yang terang pada layar akan melebar ke daerah bayangan geometrinya.
Gejala ini hanya dapat diterangkan dengan menggunakan teori gelombang, seperti apa yang mudah dinyatakan pada bab-bab terdahulu bahwa cahaya adalah gelombang. Efek difraksi ini kecil dan harus diperlihatkan dengan sangat teliti, juga karena sumber-sumber cahaya mempunyai daerah yang luas, maka terjadi poladifraksi dari titik-titik yang lain. Selain itu, sumber-sumber yang biasa tidak bersifat monokromatik, sehinggapola dari berbagai panjang gelombang akan berimpitan.
Difraksi pertama kali ditemukan oleh Francesco M. Grimaldi (1618-1663) dan gejala ini juga diketahui oleh Huygens (1620-1695) dan Newton (1642-1727). Akan tetapi, Newton tidak melihat adanya kebenaran tentang teori gelombang disini, sednagkan Huygens yang percaya pada teori gelombang tidka percaya pada difraksi. Oleh karena itu, dia tetep menyatakan bahwa cahay berjalan lurus. Fresnel (1788-1827) secara tepat menggunakan teori Huygens, yang disebut prinsip Huygens-Fresnel untuk menerangkan difraksi.
Perbedaan difraksi dengan Interferensi
Cahaya masuk melalui celah yang sempit akan melebarka daerah terangnya pada layar dan pada suatu tempat pada daerah bayangan geometris terdapat daerah yang gelap, lebih jauh lagi kita dapati kembali daerah terang. Hal ii seperti yang kita jumpai pada gejala interferensi. Pada layar terdapat distribusi intensitas. Seperti pada interferensi, maka gelombang yang sampai pada celah harus mempunyai fase sama dan titik-titik pada celah merupakan titik sumber baru yang memancarkan gelombang ke segala arah. Di sini terjadi interferensi antara cahaya yang dipancarkan oleh setiap titik pada celah, tetapi perbedaannya sekarang adalah terdapat distribusi intensitas yang benar-benar, yaitu intensitas bagian terangnya makin jauh di bagian daerah bayangan geometris makin kecil.pada interferensi kita menganggap intensitas yang maksimum (terang) sama besar.
Macam-macam Difraksi
1. Difraksi Fraunhofer
Apabila letak sumber cahaya dan layar jauh sekali dari celah, artinya berkas yang memasuki celah harus sejajar dan yang keluar dari celah harus sejajar. Untuk bermacam-macam arah belokan. Celah sempit adalah celah yang memiliki lebarjauh lebih kecil dari panjang dan lebar celah juga sangat lebih kecil dari pada jarak celah ke layar.
2. Difraksi Fresnel
Apabila jarak sumber-celah dan celah-layar dekat, berka tidka perlu sejajar; celah lebar; tidak sempit.
Celah adalah lubang yang berbentuk empat persegi panjang yang memiliki lebar kecil sekali bila dibandingkan dengan panjangnya.
Topic yang dibicarakan pada difraksi Fraunhofer adalah difraksi oleh :
1. Celah tunggal (single slit)
2. Lubang bulat (circular aperture)
3. Dua celah sempit
4. Kisi (celah banyak)
Topic yang dibicarakan pada difraksi Fresnel adalah difraksi oleh :
1. Lubang bulat
2. Celah persegi
3. Penghalang berbentuk piringan
4. Penghalang berbebntuk lancip (tajam)
Difraksi Fraunhofer oleh celah Tunggal (Slit)
Sebuah celah tunggal disinari akan menghasilkan pola difraksi pada layar yang diletakkan di belakangnya. Bentuk pola akan sama dengan celahnya (segi empat panjang), yaitu daerah-daerah terang dan gelap berbentuk segi empat panjang. Pola ini disebut pita-pita atau rumbai (fringe = frinji), berupapita terang dan pita gelap.
Pola difraksi yang terjadi dapat diterangkan karena gelombang sekunder yang keluar dari celah yang dipancarkan oelh setiap titik padacelah yang merupakan muka gelombang yang melalui ceelah berinterferensi. Oleh karena tiap titik memancarkan gelombang ke segala arah, maka dari titik-titik tersebut ada berkas cahaya yang sejajar yang arahnya berlainan. Untuk menyatukan berkas sejajar dari setiap arah ini, maka tepat di belakang celah dipasang lensa positif, sehingga terjadi titik bayangan pada layar yang diletakan pad atitik api (focus) lensa. Kalau perlu, tempatkan juga lensa positif di depan celah untuk membuat berkas cahaya sejajar waktu memasuki celah.
Difraksi Fraunhofer oleh celah rangkap (dua celah)
Kedua celah ini sejajar, identic berjarak d. Masing-masing celah ini akan menghasilkan pola difraksi, karena itu intensitas pola diperkuat. Gelombang darai kedua celah ii akan berinterferensi juga. jadi di sini terjadi gabungan interferensi dan difraksi.
TEORI TENTANG CAHAYA
Cahaya adalah kesan (dalam bentuk energy) yang diterima oleh indera mata. Kita mengenal beberapa teori tentang hakikat cahaya, antara lain :
1. Teori korpuskuler menurut Newton (The corpuscular theory of light):
Teori ini mengatakan bahwa cahaya adalah partikel-partikel atau korpuskel-korpuskel yang dipancarkan oleh sumber cahaya dan merambat menurut garis lurus dengan kecepatan besar. teori ini dianggap benar sampai kira-kira pertengahan abad 17. Teori ini dapat menerangkan dengan jelas peristiwa pemantulan dan pembiasan, tetapi tidak dapat dipakai untuk menerangkan terjadinya peristiwa interferensi. Peristiwa interferensi hanya dapat diterangkan dengan teori gelombang, sedangkan menurut Newton cahaya merupakan partikel.
2. Kemudian pada awal pertengahan abad 17, Christian Huygens mengemukakan teori gelombang atau teori undulasi.
Menurut Huygens, cahaya adalah gelombang yang berasal dari sumber yang bergetar. Gelombang yang berasal dari sumber yang bergetar ini. merambat dalam medium yang disebut eter, yaitu zat yang mengisi sseluruhruangan termasuk ruang vakum. Padahal sebenernya zat eter ini tidak ada, hanya merupakan model saja supaya teorinya dapat diterima. Jadi seori ini sebenernya belum sempurna benar, tetapi dapat diterima karena teori ini dapat menerangkan kejadian-kejadian interferensi, difraksi, dan polarisasi, tetapi teori ini tidak dapat menerangkan mengapa cahaya merambat pada garis lurus.
3. Teori gelombang elektromagnetik menurut Maxwell (The electromagnetic wave theory of light):
Kira-kira awal abad 19, Maxwell mengemukakan teori, bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik.
ALAT-ALAT OPTIK
Alat-alat Optic
a. Mata normal : benda di tak hingga bayangan tepat di retina
b. Mata miopi : benda di tak hingga bayangan di depan retina; disebut rabun jauh, titik jauh tidak di tak hingga
c. Mata hiperopi : benda di tak hingga bayangan di belakang retina; disebut rabun dekat; tidak dapat melihat benda-benda yang dekta.
d. Presbiop : keadaan bertambah jauhnya titik dekat karena pertambahan umur (mata tua), gabungan rabun jauh dan rabun dekat
e. Astigmatisma : permukaan kornea tidak sferid (sukar memfokuskan garis horizontal dan vertical pada saat yang sama) f. Katarak : kekeringan kornea, sedikit cahaya yang diteruskan, benda tampak buram.
Untuk menolong kelainan-kelainan mata ini digunakan kacamata :
Untuk mata miopi : kacamata (-)
Untuk mata hiperopi : kaca mata (+)
Untuk mata tua : kaca mata bifocal
Untuk astigmatis : kaca mata silindris
MIKROSPKOP
Mikroskop pada umumnya digunakan untuk melihat benda kecil dan dekta. Ada dua macam mikroskop, yaitu :
a. Mikroskop sederhana (lensa pembesar atau lup)
b. Mikroskop majemuk (mikroskop sehari-hari yang kita kenal)
a. Lup terdiri dari sebuah lensa konvergen (+)
Teropong sandiwara
Perbesaran normal = perbesaran sudut
Alat-alat optic lain :
1. Proyektor
2. Kamera
3. Teodolit
4. Pengukur jarak
Alat-alat optic tersebut tidak dibahas di sini.
Kebanyakan alat-alat optic digunakan untuk dapat melihat suatu benda dengan lebih jelas. Alat-alat optic yang penting adalah :
1. Mata
2. Mikroskop
3. Teleskop
MATA
Bentuk mata hampir seperti bola memiliki diameter kira-kira 2,5 cm. bagian depan lengkung dilapisi oelh selaput yang disebut kornea. Daerha di belakangnya berisi cairan, selanjutnya lensa mata dan dibelakang lensa sebagian besarcairan. Kedua cairan mempunyai indeks bias ~ nair Indeks bias rata-rata dari lensa ~ 1,457 Di permukaan dalam mata dilapisi oleh film atau selaput tipis yang terdiri dari serabut-serabut saraf disebut retina, selanjutnya oeh saraf optic dihubungkan dengan saraf-saraf di otaka kita . di depan lensa terdapat pupil mata yang gunanya untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk mata, ukuran pupil mata bergantung pada cahaya (malam dan siang hari berbeda
Bentuk mata hampir seperti bola memiliki diameter kira-kira 2,5 cm. bagian depan lengkung dilapisi oelh selaput yang disebut kornea. Daerha di belakangnya berisi cairan, selanjutnya lensa mata dan dibelakang lensa sebagian besarcairan. Kedua cairan mempunyai indeks bias ~ nair Indeks bias rata-rata dari lensa ~ 1,457 Di permukaan dalam mata dilapisi oleh film atau selaput tipis yang terdiri dari serabut-serabut saraf disebut retina, selanjutnya oeh saraf optic dihubungkan dengan saraf-saraf di otaka kita . di depan lensa terdapat pupil mata yang gunanya untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk mata, ukuran pupil mata bergantung pada cahaya (malam dan siang hari berbeda
Untuk melihat benda dengan jelas, bayangan harus terbentuk di retina. Mata normal dapat melihat jeas dari jarak 25 cm (jarak baca) sampai tak terhingga (~). Mata normal dapat memfokuskan benda di jarak tak terhingga (~) pada retina. Untuk melihat benda yang lebih dekat dari tak terhingga dikatakan mata berakomodasi.
1. Titik jauh adalahtitik terjauh yang dapat dilihat (mata normal = ~)
2. Titik dekat adalah titik terdekat yang dapat dilihat (bergantung pada umur seseorang) tanpa berakomodasi.
3. Akomodasi adalah peristiwa memipih dan mencembungnya lensa mata.
4. Jika melihat jauh, lensa memipih.
5. Jika melihat dekta, lensa mencembung
Kelainan Mataa. Mata normal : benda di tak hingga bayangan tepat di retina
b. Mata miopi : benda di tak hingga bayangan di depan retina; disebut rabun jauh, titik jauh tidak di tak hingga
c. Mata hiperopi : benda di tak hingga bayangan di belakang retina; disebut rabun dekat; tidak dapat melihat benda-benda yang dekta.
d. Presbiop : keadaan bertambah jauhnya titik dekat karena pertambahan umur (mata tua), gabungan rabun jauh dan rabun dekat
e. Astigmatisma : permukaan kornea tidak sferid (sukar memfokuskan garis horizontal dan vertical pada saat yang sama) f. Katarak : kekeringan kornea, sedikit cahaya yang diteruskan, benda tampak buram.
Untuk menolong kelainan-kelainan mata ini digunakan kacamata :
Untuk mata miopi : kacamata (-)
Untuk mata hiperopi : kaca mata (+)
Untuk mata tua : kaca mata bifocal
Untuk astigmatis : kaca mata silindris
MIKROSPKOP
Mikroskop pada umumnya digunakan untuk melihat benda kecil dan dekta. Ada dua macam mikroskop, yaitu :
a. Mikroskop sederhana (lensa pembesar atau lup)
b. Mikroskop majemuk (mikroskop sehari-hari yang kita kenal)
a. Lup terdiri dari sebuah lensa konvergen (+)
Jika kita ingin melihat benda yang kecil dengan jelas, maka benda tersebut didekatkan ke mata kita berarti sudut lihat diperbesar dan bayangn pada retina diperbesar. Oleh karena mata tak dapatmemfokuskan benda-benda lebih dekat dari titik dekat, maka benda tersebut membentuk sudut lihay tertentu pada mata tanpa alat. Dengan meletakkan kup di depan mata, benda menjadi lebih dekat dari titik dekat mata. Perbesaran bayangan yang dibentuk oleh lup adalah perbesaran sudut.
b. Mikroskop Majemuk
Mikroskop majemuk adalah mikroskop yang kita kenal sehari-hari yang terdapat di laboratorium. Mikroskop terdiri dari dua buah lensa, yaitu lensa objektif yang diletakkan dekat benda dan lensa okuler yang diletakkan dekat mata.
y’ = tinggi bayangan yang dibuat oleh lensa objektif, jadi sinar-sinar yang masuk objektif tidak sejajar, tetapi sesudah keluar dari okuler harus merupakan berkas yang sejajar agar dapat terjadi bayangan di retina.
TELESKOP
Teleskop digunakan untuk melihat bend ayang besar dan jauh. Ada dua macam teleskop, yaitu:
a. Teleskop bias (refracting telescope)
b. Teleskop pantul (reflecting telescope)
Teleskop bias ada dua macam, yaitu :
a. 1.Teropong (teleskop) astronomi
2.Teleskop pantul (reflecting telescope)
b. Teleskop pantul menggunakan cermin cekung parabolis sebagai lensa objektif untuk mengurangi aberasi
Teropong astronomi
Benda jauh, berarti berkas yang memasuki objektif sejajar dan yang keluardari okulerjuga sejajar
Jadi panjang teleskop fob+fok
Perbesaran sudut
(bayangan terbalik)
Bayangan yang terbalik ini tidak menyulitkan kita sebab benda-benda yang jauh, misalnya bintang-bintang di langit, tidak menyulitkan pengamatan sekali pun bayangannya terbalik.
Teropong sandiwara
Untuk melihat bendaa-benda yang jauh di bumi, harus ditambahkan sebuah alat optic lagi untuk menegakkan bayangan yang terbalik tersebut, yaitu lensa pembalik atau prisma pembalik (binocular). Bayangan oleh okuler diperkecil (pada mikroskop bayangan okuler diperbesar)
Perbesaran normal :
Sampai saat ini tidak dibicarakan peranan diameter (D) dari lensa-lensa teleskop. Perbesaran ditentukan juga oleh diameter lensa objektif. Peranan diameter lensa objektif cukup penting untuk menentukan perbesaran, karena perbesaran bergantung pada daya pisah.
Lensa objektif menyebabkan sinar-sinar sisifraksi sehingga perbesaran dibatasi oelh daya pisah .
Lensa okuler juga membuat bayangan dari lensa objektif. Semua sinar yang masuk ke dalam objektif dibiaskan oleh okuler, harus melalui bayangan objektif ini. bayangan lensa objektif oleh lensa okuler disebut “exit pupil” teropong. Jika semua sinar yang dibiaskan oleh okuler itu masuk ke dalam pupil mata pengamat, diameter pupil mata.
Jadi mata diletakkan pada eksit pupil
Perbesaran bayangan objektif :
Perbesaran normal = perbesaran sudut
Alat-alat optic lain :
1. Proyektor
2. Kamera
3. Teodolit
4. Pengukur jarak
Alat-alat optic tersebut tidak dibahas di sini.
Langganan:
Postingan (Atom)