Cahaya adalah kesan (dalam bentuk energy) yang diterima oleh indera mata. Kita mengenal beberapa teori tentang hakikat cahaya, antara lain :
1. Teori korpuskuler menurut Newton (The corpuscular theory of light):
Teori ini mengatakan bahwa cahaya adalah partikel-partikel atau korpuskel-korpuskel yang dipancarkan oleh sumber cahaya dan merambat menurut garis lurus dengan kecepatan besar. teori ini dianggap benar sampai kira-kira pertengahan abad 17. Teori ini dapat menerangkan dengan jelas peristiwa pemantulan dan pembiasan, tetapi tidak dapat dipakai untuk menerangkan terjadinya peristiwa interferensi. Peristiwa interferensi hanya dapat diterangkan dengan teori gelombang, sedangkan menurut Newton cahaya merupakan partikel.
2. Kemudian pada awal pertengahan abad 17, Christian Huygens mengemukakan teori gelombang atau teori undulasi.
Menurut Huygens, cahaya adalah gelombang yang berasal dari sumber yang bergetar. Gelombang yang berasal dari sumber yang bergetar ini. merambat dalam medium yang disebut eter, yaitu zat yang mengisi sseluruhruangan termasuk ruang vakum. Padahal sebenernya zat eter ini tidak ada, hanya merupakan model saja supaya teorinya dapat diterima. Jadi seori ini sebenernya belum sempurna benar, tetapi dapat diterima karena teori ini dapat menerangkan kejadian-kejadian interferensi, difraksi, dan polarisasi, tetapi teori ini tidak dapat menerangkan mengapa cahaya merambat pada garis lurus.
3. Teori gelombang elektromagnetik menurut Maxwell (The electromagnetic wave theory of light):
Kira-kira awal abad 19, Maxwell mengemukakan teori, bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar